BUKAN LAGI RETAIL COMMERCE, JD.ID SEKARANG MARKETPLACE

Bukan Lagi Retail Commerce, JD Sekarang Marketplace.
Sejak hadir Maret 2015 di Indonesia, JD merupakan retail commerce. Ia membeli produk langsung dari prinsipal brand dan menaruhnya di gudang sendiri. Ketika konsumen membeli, produk akan dikirimkan dari gudang JD.

Konsep itu berbeda dengan Bukalapak atau Tokopedia yang berupa marketplace. Dua platform itu hanya menyediakan wadah bagi penjual dan pembeli bertemu.

Dalam hal ini, Bukalapak dan Tokopedia tidak mempunyai gudang untuk menyimpan barang. Penjual-lah yang akan mengirim langsung produknya ke pembeli.

Namun sepertinya JD akan berubah seperti Bukalapak dan Tokopedia. Dalam satu tahun terakhir, JD mulai mengubah konsep retail commerce menjadi marketplace.

“Awalnya kami memang retail commerce atau B2C (business to customer). Mulai dari semester dua 2018, kami mulai ada marketplace top seller C2C (customer to customer),” kata Mia Fawzia, Marketing Chief JD.id, usai konferensi ulangtahun ketiga JD, di Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Mia memaparkan, JD Top Seller adalah partner lokal yang dipilih untuk berdagang di platform JD.

“Jadi top seller-top seller ini kami kurasi sendiri dengan ketat. Karena kami tidak boleh mengorbankan tagline Dijamin Ori dan tidak boleh mengorbankan kualitas dan originalitas.”

Sudah berjalan hampir setahun, jumlah seller di JD dikatakan cukup banyak. Mia mengaku pertumbuhan seller mencapai ratusan brand per bulan.

“Seller kami sudah banyak, mungkin tidak sebanyak marketplace lain yang khusus bermain di C2C. Tapi pertumbuhannya ratusan brands. Saat ini belum mencapai 1 juta seller,” ujarnya.

Kendati tidak bisa menyebut komposisi produk seller dengan produk JD, Mia menyebut jumlah transaksi Top Seller berkontribusi sekitar 20% dari total transaksi di platfom.

Ketika disinggung mengapa JD mengubah konsep platform menjadi marketplace, Mia menjawab itu adalah permintaan pasar. Baca Juga : Pelanggan-bliblicom-bisa-belanja-online
“Kami tidak bisa tutupi, itu permintaan customer. Demand terhadap barang-barang itu cukup tinggi. Mulai dari fesyen bahkan otomotif,” pungkasnya. Sumber : Seluler.Id


Related Posts

Komentar

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?..
Kirim E-mail anda dapatkan artikel berlangganan gratis....

Enter your email address:

DELIVERED BY WARUNG ONLINE MANTAP ||| 🔔warungonlinemantap@gmail.com

🔛LINK IKLAN TERKAIT ARTIKEL

FOLLOWERS